Kamis, 23 Mei 2019

Strategi Peningkatan Hasil Panen Padi







Produksi pertanian tanaman pangan khususnya padi di wilayah Kecamatan Banyuurip, masih berada dibawah potensi hasil dari jenis varietas yang dibudidayakan oleh petani. Hal inilah yang banyak dikeluhkan oleh petani, ditambah lagi harga jual hasil panen yang sering tidak berpihak pada mereka, terutama disaat panen raya. Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang menerapkan impor beras saat stok beras nasional dianggap kurang.
Produktifitas padi sebenarnya terkait dengan banyak hal yang saling berpengaruh, baik dari sisi budidaya maupun dari segi kebijakan pemerintah. Dari sudut pandang budidaya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mendongkrak produktivitas padi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama budidaya padi.


1.       Benih Unggul
-        Penggunaan benih bersertifikat
Benih bersertifikat menjamin kualitas tanaman budidaya dan potensi hasil yang akan didapat, termasuk didalamnya menjamin keaslian varietas sehingga petani dapat memilih dengan tepat varietas yang akan dibudidayakan.
-        Melakukan seleksi benih
Seleksi benih dilakukan dengan merendam benih dalam larutan air garam +20%. Benih yang digunakan adalah benih yang tenggelam, sedangkan benih yang melayang atau mengapung sebaiknya tidak digunakan dalam budidaya karena dimungkinkan hampa atau kurang bernas.
-        Melakukan perlakuan benih
Sebelum disebar, benih bias diberi perlakuan benih berupa penambahan ZPT untuk memacu perkecambahan, atau penambahan pestisida untuk mencegah serangan OPT di persemaian.
2.       Bibit Muda
-        Bibit umur 11-20 hari
Kelebihan penggunaan bibit muda antara lain mengurangi stagnasi pertumbuhan setelah pindah tanam ke sawah; pertumbuhan akar lebih cepat dan kompak sehingga tanaman tidak mudah rebah; tanaman lebih kokoh dan sehat sehingga hasilnya pun akan optimal
Sedangkan kekurangannya adalah rentan terhadap serangan keong sawah, sehingga perlu perhatian ekstra dalam kegiatan PHT, terutama untuk daerah endemis keong sawah.
3.       Jajar Legowo
Tanaman pada umumnya membutuhkan kebutuhan cahaya matahari dan udara yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya. Pada tanaman padi hal ini terlihat dari tanaman yang berada di dekat pematang (galengan) sawah akan tumbuh lebih baik dari tanaman yang ada di bagian tengah sawah. Tujuan dari tanam jajar legowo adalah membuat rekayasa seolah-olah semua rumpun tanaman menjadi seperti tanaman tepi pematang yang mendapat cukup sinar matahari dan udara, sehingga pertumbuhannya akan maksimal.
Kelebihan system tanam jajar legowo adalah:
-        Seluruh tanaman mendapat penyinaran dan udara yang cukup
-        Pertumbuhan rumpun dan anakan lebih optimal
-        Mudah dalam perawatan
-        Menekan serangan hama dan penyakit tanaman
4.       Pengairan Berselang
Tanaman padi bukan merupakan tanaman air, tetapi tanaman yang butuh air, sehingga kurang bijak bila terus menempatkan tanaman padi pada lahan yang selalu terendam air. Keuntungan pengairan berselang antara lain:
-        Menghemat penggunaan air irigasi
-        Memberi kesempatan pada akar untuk bernapas
-        Mencegah timbulnya keracunan besi pada tanaman
-        Mencegah penimbunan asam organik dan gas hidrogen sulfida yang menghambat pertumbuhan akar
-        Mengaktifkan mikrobia tanah
-        Mengurangi risiko kerebahan tanaman
-        Mengurangi jumlah anakan tidak produktif
-        Menyeragamkan pemasakan gabah dan waktu panen
-        Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah
-        Memudahkan pengendalian keong mas dan mengendalikan penyebaran hama wereng dan penggerek batang
5.       Pupuk Berimbang
-        Penggunaan pupuk makro berimbang sesuai dosis anjuran setempat.
-        Penggunaan pupuk mikro untuk memaksimalkan pertumbuhan dan hasil
6.       Pengendalian Hama Terpadu
-        Penggunaan pestisida secara bijak dengan prinsip 6 tepat (tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara)
-        Mengutamakan aplikasi pestisida nabati sebelum beralih ke pestisida kimia sintetis
7.       Penanganan Paskapanen
-        Tepat waktu
-        Tepat alat
-        Tepat perlakuan
-        Tepat penyimpanan dan distribusi

Disusun dari berbagai sumber oleh:
Kelik D. Setyawan
PPL BPP Banyuurip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar