Rabu, 27 Mei 2020

Pertanian Ramah Lingkungan Dengan Pupuk Organik


PENDAHULUAN
Telah kita ketahui bersama, bahwa tanah pertanian kita sakit atau mengalami sakit. Sebab utama kerusakan ini adalah penggunaan bahan bahan kimia yang diaplikasikan ke tanah maupun tanaman utamanya adalah pupuk kimia. Sejak revolusi hijau, petani kita telah beralih menggunakan pupuk kimia untuk membuat produktifitas tinggi. Pupuk kimia memang terbukti lebih praktis dan efek ke tanaman lebih cepat terlihat, tanaman lebih hijau dan produksinya tinggi. Namun demikian setelah sekian lama, dampak negatif mulai dirasakan. Tanah menjadi bantat, lebih dangkal, licin dan pada akhirnya tanaman tidak berproduksi tinggi dengan  dosis yang sama. Artinya dari musim ke musim dosis pemupukan semakin tinggi, perilaku inilahyang menyebabkan kerusakan tanah. Dampak negatif penggunaan pupuk kimia secara terus menerus, selain menimbulkan kerusakan tanah, juga menyebabkan kerugian lain baik bagi petani maupun konsumen.

Mengenal Pupuk Organik
Pupuk Organik = merupakan pupuk yang berasal dari bahan alam, dan mengandung unsur Makro, yaitu unsur pupuk yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Kandungannya yaitu NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium).
·         Nitrogen
Berfungsi membentuk akar, daun dan batang muda, menghijaukan daun.
Terdapat pada = azzola, tumbuhan kacang2an, jerami, kotoran padat dan cair hewan.
·         Phospat
Berfungsi untuk menguatkan perakaran dan batang, merangsang terbentuknya bunga, merangsang terbentuknya buah, memaniskan buah.
Terdapat pada = ampas tebu, sampah organik, kompos, abu dapur
·         Kalium
Berfungsi: Menguatkan batang
Terdapat: pelepah dan batang pisang, kotoran ayam, urine kambing, kelinci, manusia

PUPUK MIKRO.
yaitu: pupuk yang sedikit dibutuhkan oleh tanaman tetapi berfungsi penting untuk membentuk tanaman lebih sehat dan panen lebih baik.
·         Pupuk mikro mengandung unsur: Zn, Fe, Mg, Co, Cn dan lain lain
·         Unsur unsur ini biasanya terbawa dalam unsur makro
·         Bahan alami yang mengandung unsur ini: Abu kayu, urine, kompos
·         Selain lewat tanah, pupuk ini diberikan lewat daun [disemprotkan]

PUPUK HAYATI
ADALAH: organik yang mengandung mikroba ,yang bermanfaat untuk memacu pertumbuhan tanaman, menambat nitrogen, melarutkan phospat dan menghambat pertumbuhan penyakit
·         Jenis mikroba yang bermanfaat antara lain, Bacillus, Pseudomonas, Rhizobium, Azosprillum, Azotobacter, Mikoriza dan Trichoderma.
·         Keberadaan mikroba tersebut bisa tunggal maupun gabungan

FUNGSI
Untuk mengembalikan kesuburan tanah
·         Aktifitas Mikroorganisme Dalam Tanah Sangat Membantu Dalam Proses mineralisasi, yaitu merubah senyawa menjadi ion, mengubah senyawa pupuk menjadi unsur penting yang siap diserap tanaman.
·         Mikroba dalam tanah mengubah bahan organik yang akan meningkatkan hormon pertumbuhan
Mengembangkan mikroba dalam bentuk mol dengan proses fermentasi
·        Bahan fermentasi:
o   Nasi  basi
o   Buah buahan yang busuk
o   Urine
o   Rumen
o   Akar bambu

Disusun dari berbagai sumber oleh:
CJ Anna
PPL BPP Banyuurip

Kamis, 14 Mei 2020

BENIH BERMUTU



Benih merupakan salah satu faktor paling mahal, dan paling penting yang mempengaruhi potensi hasil. Kualitas benih ditentukan oleh perkecambahan dan analisis kemurnian. Kemurnian benih ditentukan oleh jumlah material yang tidak diinginkan hadir dalam benih murni. Kontaminan seperti biji gulma berbahaya, biji tanaman yang tidak diinginkan atau bahan lembam tidak hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi juga secara substansial mengurangi kualitas dan kuantitas panen. Benih bermutu secara ekonomi memberi nilai tambah/manfaat bagi masyarakat/petani. Berdasarkan Undang-undang No. 12 tahun 1992, benih bermutu mempunyai ciri sebagai berikut:


  1. Produktivitasnya tinggi, yaitu varietas/klon mempunyai produksi yang tinggi, artinya gap antara produksi yang diperoleh pada lingkungan pengujian sebelum varietas/klon tersebut dirilis dengan lingkungan pertanaman luas atau di masyarakat rendah,
  2. Pertumbuhan seragam, yaitu pertumbuhan antar satu tanaman dalam suatu pertanaman sama, baik dari aspek tinggi tanaman, diameter batang, perkembangan kanopi, dan produktivitas.
  3. Mutu genetisnya tinggi, yaitu struktur gen dalam kromosom sama pada setiap tanaman dalam klon/varietas tersebut. 


Syarat umum dalam pengembangan perbenihan agar diperoleh mutu ekonomi benih yang tinggi, adalah sebagai berikut:


  1. Daya kecambah, minimal 80%, artinya benih yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80 persen. Hal tersebut ditetapkan guna menghindari penggunaan benih yang banyak, sehingga dapat meningkatkan biaya produksi,
  2. Benih murni, minimal 95%, artinya benih yang ada pada setiap varietas/klon terdapat pada varietas/klon yang sama. Hal tersebut dilakukan guna menghindari ketidakseragaman pertumbuhan dan ketahanan terhadap hama/penyakit yang akhirnya menyebabkan produksi menurun,
  3. Benih dari varietas lain, maksimal 5%, artinya benih murni dari varietas/klon yang sama,
  4. Kotoran, maksimal 3%, artinya benda asing dan lainnya seperti ranting, krikil, dan benda asing lainnya tidak ada,
  5. Benih dari rumputan, maksimal 2%, artinya bila benih terdapat batu, campuran benih dengan gulma, maka akan menyulitkan pemeliharaan dan keseragaman pertumbuhan karena dalam pertumbuhan tanaman tersebut terjadi kompetisi antara gulma dan tanaman utama yang akhirnya dapat menurunkan tingkat produksi.

Disusun dari berbagai sumber oleh:
Kelik DS.
PPL BPP Banyuurip