Minggu, 16 Januari 2011

Pengantar SL-PTT

PTT
(Pengelolaan Tanaman Terpadu)

PTT: Merupakan cara budidaya padi yang baik, untuk memperoleh hasil dan keuntungan yang lebih tinggi, dengan menerapkan beberapa teknologi tepat lokasi secara TERPADU.

A.    KOMPONEN TEKNOLOGI DASAR

1.     Varietas Unggul Baru
a.     Memiliki potensi hasil yang tinggi
b.     Tahan terhadap hama dan penyakit tertentu
c.      Tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk
d.     Memiliki sifat khas tertentu
e.     Sesuai dengan permintaan pasar
Catatan: Sebaiknya hindari penanaman dengan varietas yang sama, dalam kurun waktu yang lama.

2.     Benih Bermutu
a.     Benih berlabel resmi
b.     Daya tumbuh baik (lebih dari 95%)
c.      Selama di persemaian, bibit diberi pestisida untuk menghindari hama penggerek
Catatan: Label bukan satu-satunya jaminan benih bermutu. Sebaiknya tetap dilakukan seleksi benih dan uji daya tumbuh terlebih dahulu.
Cara Seleksi Benih:
Ø Buat larutan air garam + 3%
Ø Masukkan telur mentah
Ø Bila telur tenggelam, tambahkan garam hingga telur mengapung
Ø Masukkan benih padi
Ø Benih yang bagus akan tenggelam, benih yang mengapung kurang bagus
Cara Uji Daya Tumbuh
Ø Sediakan kertas Koran secukupnya, dibasahi dengan air
Ø Ambil 100 butir benih, masukkan dalam lipatan Koran
Ø Simpan di tempat aman (besek atau kardus), dibasahi tiap hari
Ø Setelah 2-3 hari, hitung benih yang berkecambah
Ø Daya tumbuh yang baik, jika benih yang berkecambah lebih dari 95%

3.     Peningkatan Populasi Tanaman
Salah satu caranya adalah dengan system tanam Jajar Legowo
Prinsip dari system Jajar Legowo adalah menghilangkan satu baris tanaman dan menyisipkan ke barisan di sebelahnya (kanan dan kiri)
Tujuan system tanam Jajar Legowo adalah:
a.     Merekayasa, seolah-olah semua barisan tanaman adalah sebagai tanaman pinggir galengan
b.     Meningkatkan populasi tanaman s/d 30%
c.      Memudahkan pemeliharaan (pemupukan, penyiangan, pengamatan hama penyakit)

4.     Pemupukan Berimbang
a.     Rekomendasi dosis pemupukan berdasar Permentan No. 04/OT.140/4/2007
Cara
Urea (N)
SP-36 (P)
KCl (K)
Phonska (NPK)
I
250-350 kg/ha
50-100 kg/ha
50-100 kg/ha

II
150-250 kg/ha


300-400 kg/ha
b.     Waktu pemupukan
Ø Umur 0 – 14 hari
Ø Umur 21 – 28 hari
Ø Umur 35 – sebelum berbunga

5.     Pengendalian Terpadu Hama dan Penyakit Tanaman
a.     Mengetahui secara pasti jenis dan populasi hama penyakit
b.     Menghitung tingkat kerusakan
c.      Pengendalian secara bertahap
Ø Fisik dan mekanis
Ø Hayati (parasite dan predator)
Ø Semi kimia (feromon
Ø Kimia

6.     Pupuk Organik
a.     Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
b.     Menyehatkan tanaman
c.      Menyimpan air
d.     Mengurangi pupuk kimia


B.    KOMPONEN TEKNOLOGI PENUNJANG

1.     Pengolahan Tanah Yang Tepat
Disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi tanah dan ketersediaan air

2.     Tanam Bibit Muda
a.     Tanaman akan lebih cepat tumbuh (nglilir)
b.     Akar lebih dalam, sehingga lebih kuat
c.      Meningkatkan jumlah anakan dan hasil gabah

3.     Tanam 1-3 Bibit per Lubang (Jiwir)
a.     Mengurangi persaingan makanan antar bibit dalam 1 rumpun
b.     Meningkatkan jumlah anakan
c.      Menghemat benih

4.     Pengairan Berselang
a.     Memperbaiki udara dalam tanah
b.     Membuang gas-gas beracun
c.      Meningkatkan efisiensi pemupukan
d.     Meningkatkan berat gabah

5.     Penyiangan Dengan Landak/Gosrok
a.     Mematikan gulma sampai ke akarnya
b.     Memperbaiki udara dalam tanah
c.      Menghemat tenaga

6.     Panen Tepat Waktu
a.     Panen dilakukan setelah sebagian besar gabah telah bernas dan menguning (90-95%)
b.     Padi segera dirontokkan setelah dipanen

by:  Must Click
(dari berbagai sumber)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar