Selasa, 21 Maret 2017

Mari Membuat Bokashi



PENDAHULUAN
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan (https://id.wikipedia.org/wiki/Bokashi).
            Pupuk organik dapat menggantikan pupuk kimia hingga 30 %.  Kenyataan bahwa hasil panen akan relatif menurun pada panen pertama bisa saja terjadi.  Namun setelah dua kali panen akan kembali pulih dan bahkan cenderung meningkat.  Pada dasarnya semua kotoran ternak dan limbah dari bahan organik mampu didegradasi (dirombak) oleh bakteri. Di alam terdapat banyak bakteri yang mampu mendegradasi bahan-bahan komplek menjadi bahan yang lebih sederhana sehingga mampu diserap oleh bakteri.  Di alam terdapat banyak bakteri yang mampu mendegradasi bahan-bahan komplek menjadi bahan yang lebih sederhana sehingga mampu diserap olah tanaman.  Sebagai contoh, bakteri Rhizopus oligosporus mampu merombak asam pitat yang terdapat di bekatul, sehingga kandungan Ca dan P pada bekatul semakin meningkat. Bakteri selulotik mampu merombak selulosa dan ligolitik yang mampu merombak lignin (lapisan kaca) pada tanaman padi, jagung dan tebu sehingga mudah hancur.
            Memang sifat pupuk organik tidak dapat langsung secara cepat diserap olah tanaman layaknya pupuk kimia. Pemberian harus bertahap, sehingga mudah hancur, dan menghasilkan pH 7 (tingkat keasaman yang netral). Pengetesan dengan mudah dan murah bisa menggunakan kertas lakmus yang banyak dijual di toko-toko pertanian atau apotek. Jika warna merah menunjukkan warna yang cenderung ke arah pH asam sedangkan biru menunjukan pH basa.
            Kelebihan penggunaan pupuk organik adalah memperbaiki dan memulihkan struktur tanah yang semakin asam karena terus menerus diberi pupuk kimia.  Hal itu ditunjukkan dengan ikatan air yang berada diantara butiran tanah. Air pun semakin  lama mampu tersimpan dalam tanah.  Sehingga pH netral bisa didapatkan.
            Banyak macam biakan bakteri stater yang biasa digunakan para petani untuk membuat Bokashi.  Antara lain yaitu EM4, Starbio, Super Degra dan lain-lain. Jenis tersebut pun sangat banyak tersedia di toko-toko pertanian.  Melalui stater tersebut pembuatan Bokashi semakin cepat.
            Pada proses normal, kotoran ternak mampu terurai secara sempurna yang ditandai dengan tidak berbau, berwarna gelap dan jika dipegang tidak menggumpal. Waktu normal tanpa perlakuan sampai 4-6 bulan. Namun dengan menggunakan bakteri stater, pupuk organik dapat diperoleh dalam waktu kurang dari satu bulan, bahkan ada pupuk bokashi yang bisa diproduksi dalam waktu 6-9 hari.
            Bahan pembuatannya pun hanya mengandalkan limbah ternak dan pertanian, seperti kotoran ternak, jerami padi, daun-daun kering, tetes tebu (molasses) atau dapat diganti gula merah/aren, kapur tohor dan sekam gergaji.  Dengan kita mau membuat kompos sendiri maka akan mengurangi ketergantungan pupuk kimia.
            Kita ketahui bersama bahwa pupuk kimia dalam waktu lama juga akan berbahaya bagi tanah karena semakin meracuni tanah. Tanaman yang seharusnya menjadi subur akan sulit berkembang. Hal tersebut disebabkan karena tanaman semakin sakit ketika ditambahkan pupuk kimia.
            Sebagai pedoman kami sajikan berbagai macam pembuatan pupuk bokashi dengan berbagai bahan dasar, agar petani bisa memanfaatkan sumberdaya alam yang ada disekitarnya tanpa harus membuang biaya besar untuk usahataninya.       
      
1.   Bokashi Jerami

Bahan :
  1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 – 10 cm) *.
  2. Dedak 10 kg.
  3. Sekam 200 kg.
  4. Gula Pasir 10 sendok makan.
  5. EM-4 200 ml (20 sendok makan) **.
  6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
  1. Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
  2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %.  Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
  4. Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
  5. Pertahanankan suhu gundukan adonan 40áµ’ – 50áµ’ C. Jika suhu lebih dari 50áµ’C, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibolak-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.  Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
  6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. 

*dan ** Berlaku untuk berbagai macam bahan organic, biasanya untuk membuat 1 ton Bokashi diperlukan 1 Liter EM-4


2.   Bokashi Pupuk Kandang

Bahan :
  1. Pupuk Kandang 300 kg.
  2. Dedak 10 kg.
  3. Sekam 200 kg.
  4. Gula (10 sendok makan).
  5. EM-4 200 ml (20 sendok makan).
  6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
  1. Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
  2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30 %.  Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
  4. Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
  5. Pertahanankan suhu gundukan adonan 40áµ’ – 50áµ’ C. Jika suhu lebih dari 50áµ’C, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.  Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
  6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.


3.   Bokashi Pupuk Kandang-Arang

Bahan :
  1. Pupuk kandang 200 kg.
  2. Dedak 10 kg.
  3. Arang sekam / arang serbuk gergaji  100 kg.
  4. Gula pasir (10 sendok makan).
  5. EM-4 200 ml (20 sendok makan).
  6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
  1. Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
  2. Pupuk kandang, dedak, arang sekam / arang serbuk gergaji dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30 %.  Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
  4. Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
  5. Pertahanankan suhu gundukan adonan 40áµ’ – 50áµ’ C. Jika suhu lebih dari 50áµ’C, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.  Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
  6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.


4.  Bokashi Pupuk Kandang-Tanah

Bahan :
  1. Tanah (20 Kg).
  2. Pupuk kandang (10 Kg).
  3. Arang sekam / arang serbuk gergaji (10 Kg).
  4. Dedak (10 Kg).
  5. Gula pasir (5 sendok makan).
  6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
  1. Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
  2. Tanah, pupuk kandang, arang sekam dan dedak dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30 %.  Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
  4. Adonan digundukan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
  5. Pertahanankan suhu gundukan adonan 40áµ’ – 50áµ’ C. Jika suhu lebih dari 50áµ’C, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.  Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
  6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.


5.  Bokashi Express ( 24 jam )

Bahan :
  1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi 200 kg.
  2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg.
  3. Dedak 20 kg.
  4. Gula pasir (5 sendok makan).
  5. EM-4 200 ml (20 sendok makan).
  6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
  1. Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
  2. Jerami kering dicampur dengan Bokashi yang sudah jadi dan dedak dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan EM-4 ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30 %.  Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
  4. Adonan digundukan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
  5. Pertahanankan suhu gundukan adonan 40áµ’ – 50áµ’ C. Jika suhu lebih dari 50áµ’C, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi.dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.  Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
  6. Setelah 24 jam, Bokashi Express telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.


6. Bokashi Pakan Ternak dari Kotoran Ternak

Manfaat:  Untuk pakan ternak ayam, itik dan babi. Dapat menekan biaya pakan lebih dari 30 persen.
Syarat:  Kotoran ayam/kambing/sapi dalam keadaan kering.

 

Formula A

Bahan :
  1. Kotoran ayam  (2 bagian).
  2. Kotoran kambing (1 bagian).
  3. EM-4 (10 ml).
  4. Dedak (secukupnya).
  5. Gula pasir 2 sendok makan atau Molasses/tetes tebu (10 ml).
  6. Air secukupnya.
  7. Kadar air: 30 %.
  8. Tanah subur yang bersih 1 genggam.
Catatan: Setiap bagian berdasarkan volume (ember, pengki, bakul, kaleng dll).
Cara pembuatan Formula A: Difermentasi selama 2 – 4 hari dalam keadaan anaerob (tertutup / tanpa oksigen)

 

Formula B

Bahan :
10 bagian Formula A ditambah dengan dedak 5 bagian, konsentrat 2 bagian, jagung 2 bagian.

Cara pembuatan: Formula A dan Formula B dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak.

Cara penggunaan Bokashi Pakan Ternak dan Bokashi Pakan Ternak tambahan :
  • Untuk ayam petelur diberikan setelah umur ayam 3 bulan.
  • Pemberian larutan EM-4 dapat dilakukan setiap hari pada air minum ternak dengan konsentrasi 0,5 – 1 mL per liter air minum ternak.



(Dari berbagai sumber)
Oleh: Sri Lastuti, SP.
PPL BPP Banyuurip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar