Selasa, 21 April 2020

PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG



(Seri Budidaya Jagung)





Tongkol jagung (janggel dalam bahasa jawa), merupakan bagian dari buah jagung setelah biji dipipil. 

Kandungan nutrisi tongkol jagung berdasarkan analisis di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak meliputi kadar air 29,54, bahan kering70,45, protein kasar 2,67 dan serat kasar 46,52% dalam 100% bahan kering (BK).

Tongkol jagung merupakan sisa hasil pertanian yang masih memiliki kualitas yang rendah. Tongkol jagung bisa digunakan sebagai bahan konsentrat pada pakan ternak ruminansia. Kandungan serat kasar tinggi, protein dan kecernaan rendah. Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya sebagai bahan pakan, tongkol jagung perlu ditingkatkan kualitasnya antara lain dengan teknologi pengolahan amoniasi fermentasi (amofer) atau pembuatan silase.

Upaya peningkatan kualitas tongkol jagung sebagai pakan ruminasia dapat dilakukan dengan perlakuan fisik, kimiawi, biologi atau gabungan perlakuan tersebut. Perlakuan fisik dengan pencacahan dapat digabungkan dengan perlakuan kimiawi berupa amoniasi dan perlakuan biologi yaitu fermentasi menggunakan starter mikrobia sellulolitik.

Salah satu fungsi amoniasi adalah memutus ikatan lignoselulosa dan hemiselulosa serta menyediakan sumber N untuk mikrobia, sedangkan fungsi fermentasi adalah dapat menurunkan serat kasar dan sekaligus meningkatkan kecernaan bahan pakan berserat. Proses fermentasi bertujuan menurunkan kadar serat kasar, meningkatkan kecernaan dan sekaligus meningkatkan kadar protein kasar (Tampoebolon, 1997). 

Dengan menggunaan metode teknologi amoniasi fermentasi, dapat meningkatkan kandungan protein kasar tongkol jagung dengan menurunkan kandungan serat kasar, serta meningkatkan kecernaan tongkol jagung, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pakan yang baik untuk ternak ruminansia.

Cara pembuatan Silase tongkol jagung
1.             Alat dan bahan yang diperlukan: tongkol jagung, timbangan, mesin penggiling, plastik besar warna hitam, bak air, urea 3% dari berat tongkol jagung dan gayung
2.             Timbang tongkol jagung sesuai kebutuhan, setelah itu tongkol jagung di giling, larutkan Urea kedalam air, volume Air sebanding dengan berat tongkol jagung, untuk mendapatkan bahan kering campuran lebih kurang 60%. Larutan tersebut dicampurkan dengan tongkol jagung yang sudah digiling, setelah dicampur masukan tongkol jagung tersebut kedalam plastik hitam, kemudian ikat dengan tali dan disimpan dalam keadaan kedap udara selama 21 hari.

Setelah 21 hari sebelum digunakan tongkol jagung amoniasi di angin-anginkan dahulu selama satu malam untuk menguapkan sisa amoniak yang tidak terserap dalam tongkol jagung, setelah itu tongkol jagung amoniasi siap untuk digunakan.

Pemberian tongkol jagung amoniasi yang dicampur dengan konsentrat dengan perbandingan 1:1 dapat meningkatkan pertumbuhan ternak domba 90 gram/ekor/hari.


Disusun dari berbagai sumber oleh:
CJ ANNA, A.Md.
PPL BPP Banyuurip