Kamis, 20 Januari 2011

Budidaya Jamur Kayu

Pendahuluan

Serbuk gergaji dan limbah kayu merupakan limbah industri yang masih bisa dimanfaatkan secara optimal.  Serbuk gergaji mudah di dapat pada lokasi pengolahan kayu. Jamur kayu tidak beracun, mudah diolah, lezat rasanya, bermanfaat bagi kesehatan, bergizi tinggi dan mudah dikerjakan secara sederhana.
Budidaya jamur kayu juga menciptakan lapangan kerja baru dipedesaan.  Bisa dikerjakan oleh orang tua, anak-anak, laki-laki maupun perempuan.  Jamur kayu banyak penggemarnya dan mudah dipasarkan.  Keuntungannya sangat lumayan dan mengurangi pengangguran.  Budidaya jamur kayu dapat diusahakan dengan skala kecil atau usaha rumah tangga.

Manfaat Jamur Kayu

1.    Jamur Tiram Putih ( P.ostreatus)
a.    Dapat menanggulangi kekurangan gizi dan mencegah penyakit.

b.    Dapat mencegah dan mengobati penyakit kurang darah (Anemia).
c.    Dapat digunakan untuk menurunkan berat badan.
d.    Dapat mencegah penyakit kencing manis (Diabetes).
e.    Dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah hipertensi dan penyakit tumor.
2.    Jamur Kuping Hitam (A. Polytrica)
a.    Dapat mencegah radang tenggorokan.
b.    Dapat menyembuhkan radang pada system pencernaan.
c.    Sebagai penguat otot dan tulang
d.    Dapat membersuhkan darah, terutama baik bagi ibu yang baru melahirkan.        
3.    Jamur Payung Shitake (L. edodes)
a.    Dapat mencegah penyakit kanker, menurunkan kadar kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi.
b.    Dapat mencegah penyakit Diabetes, mencegah alergi, memperbaiki system pencernaan.
c.    Dapat mencegah isomania (susah tidur).
d.    Sebagai anti virus dan bakteri serta penguat tubuh dan lemah syahwat.

 

Teknik Budidaya Jamur Kayu

Bahan – Bahan
Pada prinsipnya semua serbuk dari jenis kayu dapat dipakai.  Namun hasil yang lebih baik adalah serbuk kayu lunak dan putih (Albizia, weru, dsb ) dan tidak berminyak.  Bahan pembantu (sebagai campuran) digunakan dedak halus, jagung giling, TSP, Urea/ZA, kapur (CaCO3). Disamping itu diperlukan bibit jamur secukupnya dari masing-masing jenis yang akan dibudidayakan.

Proses Pengerjaan dan Pemeliharaan Jamur Kayu

1.    Bahan baku serbuk gergaji langsung dicampur dengan bahan pembantunya sesuai dengan perbandingannya masing-masing dalam keadaan kering sampai merata.
  1. Larutan TSP dan Urea adukan pada campuran No. 1 sampai menggumpal bila dikepal tetapi tidak sampai menetes airnya.
  2. Memasukkan adonan No. 2 kedalam kantong plastik sedikit demi sedikit dan padatkan dengan botol sampai ¾ bagian.
  3. Masukkan sisa kantong plastik ( 1/3 bagian ) ke dalam paralon / bambu yang sudah disediakan, tarik sampai kencang kemudian lipat  plastik kebawah.  Sumbat lubangnya pakai kapas / kapuk sampai rapat.
  4. Tutup/bungkuskan plastik sisa pada sumbat agar tidak basah pada waktu direbus.
  5. Masukkan secara teratur media dalam drum, susun rapi sampai penuh kemudian tutup drum itu dengan rapat.
  6. Rebus / kukus untuk mensterilkan 6–8 jam pada suhu 900–1000 C
  7. Biarkan dingin di tempat terbuka (diluar drum) secara perlahan.
  8. Lakukan inokulasi media yang sudah dingin tadi ke dalam ruangan yang steril agar tidak terkontaminasi, di dekat nyala lampu spiritus.
  9. Inokulasi / memindahkan bibit jamur ke dalam media gunakan pinset yang sudah disterilkan, dan lakukan dengan hati-hati dan teliti.  Sumbat lagi mulut paralon / bambu sampai rapat.
  10. Atur dengan rapi kantong-kantong plastik log jamur pada rak-rak yang sudah disediakan dengan jarak tertentu agar sirkulasi udara, suhu dan kelembabannya merata.  Suhu udara dalam ruangan yang ideal 250 – 280C.
  11. Setelah + 10 hari miselium (bibit jamur) akan tumbuh dari arab atas ke bawah secara perlahan sampai memenuhi log jamur.  Setelah penuh miselium menebal ( + 30 hari ), berwarna putih tebal, ini berarti log jamur sudah siap berproduksi.
  12. Potonglah kantong palstik dibagian pundaknya.  Kurang lebih setelah seminggu (tidak tentu) jamur akan mulai tumbuh.
  13. Lama masa pertumbuhan jamur antara 2 – 4 bulan berturut-turut atau 4 – 5 periode panen.
  14. Pada masa pertumbuhan jamur, penyiraman dilakukan dengan sprayer 2 – 3 kali sehari.  Suhu dan kelembaban udara agar dijaga dengan teliti agar pertumbuhan jamur secara optimal.

 

Panen Jamur Kayu

1.    Setelah 4 – 5 hari jamur tumbuh, bisa dipetik/dipanen.  Pengambilan jamur dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
2.    Jamur dipotong pada pangkal batang dekat media tumbuh.  Usahakan pangkal batang jangan tersisa agar tidak menghambat pertumbuhan jamur berikutnya.
3.    Ada tiga macam cara panen :
a.    Cara dibuka total plastiknya.
b.    Cara dibuka sebagian plastiknya.
c.    Cara dipotong plastiknya tergantung dari keinginannya. 
Masing-masing cara ada keuntungan dan kerugiannya.  Hal ini tergantung dari permintaan pasar dan target produksi harian yang diperlukan disamping kesediaan sarana ruang dan rak-rak produksinya. 

Oleh: Sri Lastuti, SP.
(dari berbagai sumber)

1 komentar: