Jumat, 03 Mei 2019

PENGOLAHAN HASIL TERNAK (DAGING)


Bagi masyarakat di negara berkembang pada umumnya, konsumsi daging atau protein hewani merupakan indikator kelas ekonomi. Semakin tinggi strata ekonomi keluarga, semakin meningkat pula konsumsi bahan pangan sumber protein. Selama satu dekade terakhir, tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia berada di angka 2,9 Kg perkapita pertahun, jauh dibawah Singapura yang mencapai 55 Kg, Malaysia 48 Kg, bahkan dibawah Filipina yang sebesar 18 Kg. Daging sapi merupakan sumber zat pembangun karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi yang mampu menyumbangkan asam amino esensial yang lengkap. Hal ini sangat bermanfaat bagi manusia, terutama di masa pertumbuhan.
Namun seperti produk asal hewan lain yang mudah rusak, demikian pula dengan daging sapi, mudah rusak karena perubahan sifat kimiawi dan kontaminasi mikroba. Untuk itu diperlukan teknologi pengolahan hasil yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan, mempertahankan sifat-sifat fisika dan kimia, menjamin tersedianya produk setiap saat serta menghemat waktu dan energi untuk persiapan daging sebelum dimakan.

Sumber: Dokumentasi BBPP Batu

Untuk menjawab kebutuhan teknologi pengolahan hasil ternak tersebut diatas, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, mengadakan Pelatihan Pengolahan Hasil ternak (Daging), yang dilangsungkan pada tanggal 23 hingga 29 April 2019. BPP Banyuurip mengirimkan satu peserta dari jajaran PPL atas nama Kelik D. Setyawan untuk mengikuti kegiatan tersebut guna berperan dalam upaya peningkatan kapasitas penyuluh pertanian.
Mata diklat yang dilaksanakan meliputi Kebijakan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Ternak, Dinamika Kelompok, Dasar-Dasar Pengolahan Hasil Ternak, Membuat Abon Sapi, Membuat Burger, Membuat Bakso Sapi, Membuat Sosis Sapi, Teknologi Penyimpanan Dan Transportasi Yang Baik serta Praktik Kerja Lapang.
Dari berbagai mata diklat yang diajarkan, diharapkan peserta dapat mengetahui komposisi daging dan sifat-sifatnya, cara pemilihan daging untuk pembuatan produk dan dasar-dasar pengolahan dan pengawetan daging, dengan demikian dapat meningkatkan nilai ekonomis produk ternak disamping dapat menganekaragamkan menu pangan untuk kebutuhan keluarga.




Disusun dari berbagai sumber oleh:
KELIK D. SETYAWAN
PP Muda
PPL BPP Banyuurip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar