Produksi
pertanian tanaman pangan khususnya padi di wilayah Kecamatan Banyuurip, masih
berada dibawah potensi hasil dari jenis varietas yang dibudidayakan oleh
petani. Hal inilah yang banyak dikeluhkan oleh petani, ditambah lagi harga jual
hasil panen yang sering tidak berpihak pada mereka, terutama disaat panen raya.
Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang menerapkan impor beras saat stok beras
nasional dianggap kurang.
Produktifitas
padi sebenarnya terkait dengan banyak hal yang saling berpengaruh, baik dari
sisi budidaya maupun dari segi kebijakan pemerintah. Dari sudut pandang
budidaya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mendongkrak produktivitas
padi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pelaku
utama budidaya padi.
1.
Benih Unggul
-
Penggunaan benih bersertifikat
Benih bersertifikat menjamin kualitas tanaman budidaya
dan potensi hasil yang akan didapat, termasuk didalamnya menjamin keaslian
varietas sehingga petani dapat memilih dengan tepat varietas yang akan
dibudidayakan.
-
Melakukan seleksi benih
Seleksi benih dilakukan dengan merendam benih dalam
larutan air garam +20%. Benih yang digunakan adalah benih yang tenggelam,
sedangkan benih yang melayang atau mengapung sebaiknya tidak digunakan dalam
budidaya karena dimungkinkan hampa atau kurang bernas.
- Melakukan perlakuan benih
Sebelum disebar, benih bias diberi perlakuan benih
berupa penambahan ZPT untuk memacu perkecambahan, atau penambahan pestisida
untuk mencegah serangan OPT di persemaian.
2.
Bibit Muda
-
Bibit umur 11-20 hari
Kelebihan penggunaan bibit muda antara lain mengurangi
stagnasi pertumbuhan setelah pindah tanam ke sawah; pertumbuhan akar lebih
cepat dan kompak sehingga tanaman tidak mudah rebah; tanaman lebih kokoh dan
sehat sehingga hasilnya pun akan optimal
Sedangkan kekurangannya adalah rentan terhadap serangan keong
sawah, sehingga perlu perhatian ekstra dalam kegiatan PHT, terutama untuk
daerah endemis keong sawah.
3.
Jajar Legowo
Tanaman pada umumnya
membutuhkan kebutuhan cahaya matahari dan udara yang cukup untuk menunjang
pertumbuhannya. Pada tanaman padi hal ini terlihat dari tanaman yang berada di
dekat pematang (galengan) sawah akan tumbuh lebih baik dari tanaman yang ada di
bagian tengah sawah. Tujuan dari tanam jajar legowo adalah membuat rekayasa
seolah-olah semua rumpun tanaman menjadi seperti tanaman tepi pematang yang
mendapat cukup sinar matahari dan udara, sehingga pertumbuhannya akan maksimal.
Kelebihan system tanam
jajar legowo adalah:
-
Seluruh tanaman mendapat
penyinaran dan udara yang cukup
-
Pertumbuhan rumpun dan anakan
lebih optimal
- Mudah dalam perawatan
-
Menekan serangan hama dan
penyakit tanaman
4.
Pengairan Berselang
Tanaman padi bukan
merupakan tanaman air, tetapi tanaman yang butuh air, sehingga kurang bijak
bila terus menempatkan tanaman padi pada lahan yang selalu terendam air.
Keuntungan pengairan berselang antara lain:
-
Menghemat penggunaan air
irigasi
-
Memberi kesempatan pada akar
untuk bernapas
-
Mencegah timbulnya keracunan
besi pada tanaman
-
Mencegah penimbunan asam organik
dan gas hidrogen sulfida yang menghambat pertumbuhan akar
-
Mengaktifkan mikrobia tanah
-
Mengurangi risiko kerebahan
tanaman
-
Mengurangi jumlah anakan tidak
produktif
-
Menyeragamkan pemasakan gabah
dan waktu panen
-
Memudahkan pembenaman pupuk ke
dalam tanah
-
Memudahkan pengendalian keong
mas dan mengendalikan penyebaran hama wereng dan penggerek batang
5.
Pupuk Berimbang
-
Penggunaan pupuk makro
berimbang sesuai dosis anjuran setempat.
-
Penggunaan pupuk mikro untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan hasil
6.
Pengendalian Hama Terpadu
-
Penggunaan pestisida secara
bijak dengan prinsip 6 tepat (tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, tepat
dosis, tepat waktu, tepat cara)
-
Mengutamakan aplikasi pestisida
nabati sebelum beralih ke pestisida kimia sintetis
7.
Penanganan Paskapanen
-
Tepat waktu
-
Tepat alat
-
Tepat perlakuan
-
Tepat penyimpanan dan
distribusi
Disusun dari berbagai sumber oleh:
Kelik D. Setyawan
PPL BPP Banyuurip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar