Bagi masyarakat di negara berkembang
pada umumnya, konsumsi daging atau protein hewani merupakan indikator kelas
ekonomi. Semakin tinggi strata ekonomi keluarga, semakin meningkat pula
konsumsi bahan pangan sumber protein. Selama satu dekade terakhir, tingkat
konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia berada di angka 2,9 Kg perkapita
pertahun, jauh dibawah Singapura yang mencapai 55 Kg, Malaysia 48 Kg, bahkan dibawah
Filipina yang sebesar 18 Kg. Daging sapi merupakan sumber zat pembangun karena
kandungan proteinnya yang cukup tinggi yang mampu menyumbangkan asam amino
esensial yang lengkap. Hal ini sangat bermanfaat bagi manusia, terutama di masa
pertumbuhan.
Namun seperti produk asal hewan lain
yang mudah rusak, demikian pula dengan daging sapi, mudah rusak karena
perubahan sifat kimiawi dan kontaminasi mikroba. Untuk itu diperlukan teknologi
pengolahan hasil yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan, mempertahankan
sifat-sifat fisika dan kimia, menjamin tersedianya produk setiap saat serta
menghemat waktu dan energi untuk persiapan daging sebelum dimakan.
Sumber: Dokumentasi BBPP Batu |
Untuk menjawab kebutuhan teknologi
pengolahan hasil ternak tersebut diatas, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu,
mengadakan Pelatihan Pengolahan Hasil ternak (Daging), yang dilangsungkan pada
tanggal 23 hingga 29 April 2019. BPP Banyuurip mengirimkan satu peserta dari
jajaran PPL atas nama Kelik D. Setyawan untuk mengikuti kegiatan tersebut guna berperan
dalam upaya peningkatan kapasitas penyuluh pertanian.
Mata diklat yang dilaksanakan meliputi Kebijakan
Peningkatan Nilai Tambah Hasil Ternak, Dinamika Kelompok, Dasar-Dasar
Pengolahan Hasil Ternak, Membuat Abon Sapi, Membuat Burger, Membuat Bakso Sapi,
Membuat Sosis Sapi, Teknologi Penyimpanan Dan Transportasi Yang Baik serta
Praktik Kerja Lapang.
Dari berbagai mata diklat yang
diajarkan, diharapkan peserta dapat mengetahui komposisi daging dan
sifat-sifatnya, cara pemilihan daging untuk pembuatan produk dan dasar-dasar
pengolahan dan pengawetan daging, dengan demikian dapat meningkatkan nilai
ekonomis produk ternak disamping dapat menganekaragamkan menu pangan untuk
kebutuhan keluarga.
Disusun dari
berbagai sumber oleh:
KELIK D. SETYAWAN
PP Muda
PPL BPP
Banyuurip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar