Benih merupakan salah
satu faktor paling mahal, dan paling penting yang mempengaruhi potensi
hasil. Kualitas benih ditentukan oleh perkecambahan dan analisis
kemurnian. Kemurnian
benih ditentukan oleh jumlah material yang tidak diinginkan hadir dalam benih
murni. Kontaminan seperti biji gulma berbahaya, biji tanaman yang tidak
diinginkan atau bahan lembam tidak hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi
juga secara substansial mengurangi kualitas dan kuantitas panen. Benih bermutu secara
ekonomi memberi nilai tambah/manfaat bagi masyarakat/petani. Berdasarkan
Undang-undang No. 12 tahun 1992, benih bermutu mempunyai ciri sebagai berikut:
- Produktivitasnya tinggi, yaitu varietas/klon mempunyai produksi yang tinggi, artinya gap antara produksi yang diperoleh pada lingkungan pengujian sebelum varietas/klon tersebut dirilis dengan lingkungan pertanaman luas atau di masyarakat rendah,
- Pertumbuhan seragam, yaitu pertumbuhan antar satu tanaman dalam suatu pertanaman sama, baik dari aspek tinggi tanaman, diameter batang, perkembangan kanopi, dan produktivitas.
- Mutu genetisnya tinggi, yaitu struktur gen dalam kromosom sama pada setiap tanaman dalam klon/varietas tersebut.
Syarat umum dalam pengembangan perbenihan agar diperoleh mutu ekonomi benih
yang tinggi, adalah sebagai berikut:
- Daya kecambah, minimal 80%, artinya benih yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80 persen. Hal tersebut ditetapkan guna menghindari penggunaan benih yang banyak, sehingga dapat meningkatkan biaya produksi,
- Benih murni, minimal 95%, artinya benih yang ada pada setiap varietas/klon terdapat pada varietas/klon yang sama. Hal tersebut dilakukan guna menghindari ketidakseragaman pertumbuhan dan ketahanan terhadap hama/penyakit yang akhirnya menyebabkan produksi menurun,
- Benih dari varietas lain, maksimal 5%, artinya benih murni dari varietas/klon yang sama,
- Kotoran, maksimal 3%, artinya benda asing dan lainnya seperti ranting, krikil, dan benda asing lainnya tidak ada,
- Benih dari rumputan, maksimal 2%, artinya bila benih terdapat batu, campuran benih dengan gulma, maka akan menyulitkan pemeliharaan dan keseragaman pertumbuhan karena dalam pertumbuhan tanaman tersebut terjadi kompetisi antara gulma dan tanaman utama yang akhirnya dapat menurunkan tingkat produksi.
Disusun dari berbagai sumber oleh:
Kelik DS.
PPL BPP Banyuurip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar