Tanah merupakan sumber daya penting yang
perlu dipelihara jangan sampai rusak tidak semua tanah menghasilkan tanaman
yang subur.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman :
1.
Struktur tanah
2.
Unsur hara (makro
dan mikro)
3.
pH tanah (normal /
tidak)
1.
Struktur tanah
Susunan pengikat butiran-butiran primer tanah secara
alami menjadi bentuk tertentu
misalnya:
struktur butir, gumpal, gembur, remah, dan sebagainya.
yang
disukai tanaman struktur yang gembur (perbandingan udara dan air seimbang)
ada
bermacam-macam yang bagus yang remah, sehingga suhu / temperatur stabil dan
amat cocok untuk pertumbuhan jazad renik / biota tanah.
- Contoh yang jelek struktur liat:
Partikelnya
sangat halus / kecil di musim hujan amat rakus menyerap air dan menahan air itu
sehingga lembab dan udara berputar sangat lambat. Akar tanaman tidak mampu
menembusnya sehingga tanaman menderita bahkan mati. Bila tanah ini kering akan
menggumpal seperti batu. Sifatnya kedap udara cocok untuk kerajinan, genteng,
batu bata, dan sebagainya.
- Tanah Porous
Tanah
porous seperti halnya tanah pasir. Sifat porous tadi amat mudah merembeskan air
sehingga unsur hara di bawa jauh ke dalam tanah tanpa terjangkau akar tanamansehingga
tanaman tidak akan tumbuh subur.
Cara memperbaiki struktur tanah yang jelek dengan
memberikan pupuk organik. Mungkin pernah kita jumpai. Tanaman yang ditanam di
tanah yang bukan pasir / liat, irigasi bagus, pupuk komplit namun tanaman masih
kerempeng dan kurang sehat. Coba cek pH tanahnya.
2.
pH (Potential of Hidrogen)
Derajat keasaman suhu benda yang ditunjukkan dengan
skala 1 s/d 14. Seberapa besar keasaman / kebasaan tanah dinyatakan dalam gram
mol / liter. Begitu kecilnya bilangan ini
(H+) = Banyaknya Hidrogen
Contoh soal:
(H+) = 10
Hitung pH
pH = - Log (H)
= - Log 10-1
= - Log 1/10
= - (Log 1 - Log 10)
= - (0-1)
= 0 + 1
pH = 1 (Asam)
maka ditulis sebagai pecahan misalnya gram mol / liter, untung angka ini bisa
ditulis sebagai angka 10 berpangkat 10-7 (logaritma negatif).
Angka
log negatif dari kepekatan ion hidrogen belakangan ini dikenal pH dan
menafsirkan sebagai derajat.
- Dikatakan asam apabila senyawa dilarutkan dalam air lebih banyak menghasilkan ion hidrogen (H+)
Dikatakan
basa apabila senyawa dilarutkan ion Hidroksil (OH-), Kalau
jumlah H+ = jumlah (OH-) berarti netral = pH 7.
Semakin
jauh di bawah 7 berarti semakin asam, kalau sebaliknya makin basa
- Unsur hara afektif diserap oleh akar tanaman pada pH normal (7)
Namun
demikian dalam bercocok tanam tidak perlu saklek pH 7, tanaman
punya selera masing – masing ada yang senang normal, sedikit asam / sedikit
basa.
- Yang banyak permasalahannya adalah pada tanah asam
Biasanya untuk tanah asam miskin unsur hara. Untuk
daerah curah hujannya tinggi dan drainase jelek. Air yang berlebihan
mempercepat hancurnya mineral yang menghasilkan zat-zat yang dibutuhkan
tanaman. Zat – zat tersebut ikut tercuci habis oleh air dan yang terguyur habis
hanya zat-zat yang bersifat basa.
Jadi yang tertinggal hanya zat-zat yang bersifat asam
misalnya: Fe Al, Mn dan semakin asam tanah tersebut semakin tinggi daya
larutnya. Untuk Fe, Al, Mn dalam bentuk terikat bagus buat tanaman, namun untuk
tanah asam zat ini mudah larut dan berubah menjadi racun sehingga kalau diserap
akar tanaman bisa mati.
Cara Mengetahui
Keasaman Tanah
Dengan menggunakan alat ukur reaksi tanah
yang murah / yang mahal
- pH meter, soil tester, kertas lakmus
Usahakan
tanah yang akan diukur pH-nya dalam kondisi lahan kosong / bero agar lebih
valid.
1.
Kertas Lakmus
-
ambil tanah yang
mau diperiksa
-
sebaiknya ambil
bagian dalam dari lapisan tanah atas
-
larutkan dengan
aquades, biarkan sampai bening
-
pindah ke tempat
lain ampas dibuang
-
celupkan kertas
lakmus tunggu perubahan warna
-
cocokkan dengan
skala warna
2.
Soil Tester
-
Alat ini berbentuk
seperti pahat, ujungnya runcing
-
Bersihkan alat
sampai jarum menunjukkan normal (angka 7)
-
Tancapkan sesuai
yang dianjurkan
-
Tunggu sekitar
tiga menit
-
Lihat jarum skala
menunjukkan angka pH tanah itu.
Cara Mengapur Tanah Asam
- Pada awal musim kemarau, kita gemburkan tanah dengan cangkul
- Taburkan kapur ke tanah tersebut dengan dosis ½ kg / m2
- Ratakan kapur tersebut dan biarkan ±1 bulan
- Usahakan jangan sampai kehujanan
- Setelah 1 bulan, cek kembali pH-nya sesuai yang dikehendaki
- Biarkan selama 2 minggu
- Siram dengan air sampai 5 x
- Beri pupuk kandang
- Siap ditanami
Cara
Pemberian Belerang juga sama
Jenis
tanah menurut sifat fisik dan kimia
1.
Regosol
Tanah
jenis ini belum banyak mengalami perkembangan profilnya
- Tebal solumnya tidak lebih dari 25 cm
- Mengandung bahan yang belum / masih mengalami pelapukan
- Warna: kelabu, coklat / coklat kekuningan
- Tekstur: Biasanya kasar yaitu pasir hingga lempung berdebu
- Struktur: remah / gembur
- Ph: 6 – 7 semakin tua tanah semakin padat konsistensinya
- Belum membentuk agregat sehingga peka terhadap erosi
2.
Vertisol
- Struktur: liat – keras
- Warna: kelam, kelabu sampai hitam
- Solum tanah agak dalam antara 100 – 20 cm
- Tekstur: lempung bersifat liat
- Di lapisan ini sering berbentuk bungan kubis. Lapisan bawah gumpal / keras jika kering. Tidak terdapat horizon illuvial / elluvial. Kaya akan kapur dan alkalis, kaya akan fosfat.
3.
Latosol
- Solum tanah sangat tebal antara 30 cm – 5 m / lebih
- Batas horizon tidak jelas
- Tekstur liat
- Struktur remah
- Kandungan unsur hara : dari rendah sampai sedang
- Daya mengikat air bagus
- Tidak rentan erosi
- pH 4,5 – 6,5
4.
Andosol
- Warna: Kelam – kelabu sampai coklat tua
- Tekstur: Debu, lempung berbau sampai lempung
- Struktur: Remah
- Bahan organik: Tingga
- pH: 5 – 7
- Rentang terhadap erosi
(dari berbagai sumber)
Oleh : Sunarto, S.TP.
Koordinator BPP Banyuurip